Langsung Bercerita

Assalamu'alaikum beloved readers!!!

Malam ini aku baru saja pulang dari kegiatan persekolahan; program ekstrakulikuler. Rasa letih pastilah ada, tapi lebih dari itu aku sedang mengalami titik jenuh dalam rutinitas keseharian. Bukan pada kegiatan tersebut, tapi terhadap monotonnya hidup.

Ahahahaha...
Biasanya, kalau aku bercerita absurd tidak lain dan tidak bukan kepada diary-ku (yup, fyi aku *masih* punya buku kuno di zaman mesin ini) dan juga bercerita kepada seseorang temanz pake z, yang ga ada spesial-spesialnya (kalo aku bilang spesial, bisa repot kalo udah ge'er) Sayangnya malam ini, diary-ku tidak terlalu menarik untuk aku sentuh dan temanku itu sepertinya lagi bersenandung ngorok. Hmm.

Jadilah, dengan posisi bermalas ria, aku ketikan curahanku ini. Entah apa yang bisa kalian dapatkan, semoga yang baik-baik saja dari ketidakbaikan ku ini.

Aku baru aja menonton Spoken Word dari channel yt Merry Riana (recomended!!!) Ya, kalian tau lah ya, kalau orang abis dijejelin motivasi, jiwa-jiwanya itu langsung membara. Rasanya udah ter-setting buat 'ready to change'. Tapi aku? Iya sih termotivasi, iya membara, but there is something wrong in myself. Keadaan aku begitu kompleks sampai-sampai akhirnya ngerasa udah terlalu banyak motivasi diakibatkan miskin aksi.

Terbiasa dalan posisi bermalas ria.
Mungkin itu salah satu faktor hidupku monoton. Tapi aku juga mikir (dengan pemikiran bodoh) kalaupun aku rajin, tekun, giat dan dengan segala sifat terbaik, toh nantinya aku bosen-bosen juga karena itu sifat alami manusia; hidup sama monotonnya. Aku berpikir, apa bedanya dengan jadi orang pemalas dan orang tekun kalau nanti sama-sama merasakan jenuh dalam yang namanya meniti kehidupan?

Itu kalau aku pakai pemikiran bodoh dalam diriku.
Aku kembali berpikir dengan pikiran sudut luar diriku. Hidupku monoton karena ga banyak energi yang ku implementasi, lantas gimana aku bisa simpulin kalau jadi orang yang tekun itu sama monoton juga hidupnya? Kan aku bukan orang yang tekun, yang ga rajin, yang ga punya segala sifat terbaik [haha, kok bangga :')]

Justru secara pikiran yang sederhana walau mengada-ada namun tetap nyambung jua ialah, orang tekun itu ialah orang yang siap berjuang dalam segala sikon apapun dihidupnya artinya dia menerima segala tantangan hidup, kalau tantangan tersebut selalu ia lakoni bagaimana ia bisa punya hidup yang gitu-gitu aja? Pastinya itu kemungkinan kecil untuk punya hidup yang monoton.

Kalau diri kalian itu bagaimana? Sama denganku? Atau berbeda jalan cerita? 
Entahlah, bagaiamana diriku ini, pastinya aku ga mau hidup tapi tidak memiliki dinamikanya (read: hidupnya ngalir tanpa ada kesan) aku akan maju tapi butuh refleksi lagi agar bisa berubah posisi.

Akhir kata sementara,
Wassalamu'alaikum.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertama-tama